Ekspedisi Gunung Slamet 3428 mdpl

Ekspedisi Gunung Slamet 3428 mdpl
Ekspedisi Gunung Slamet 3428 mdpl SMKN 1 Wanareja

Jumat, 14 November 2014

Me and My Adventure

Assalamualaikum,

Kali ini saya akan posting tentang sekolah dan organisasi yang saya ikuti di sekolah. Dan ini merupakan tugas dari Bu Guru KKPI. Oke langsung saja...

Saya Abudiyanuar M dan saya bersekolah di SMKN 1 WANAREJA. Sekarang saya duduk di bangku kelas XII TMO A. Awal masuk sekolah saya dihadapkan dengan kegiatan yang bernama MOS (Masa Orientasi Sekolah). MOS merupakan kegiatan wajib selama 3 hari yang selalu dilakukan di sekolah ini. Didalam MOS ini saya diperkenalkan tentang profil sekolah dan banyak hal seperti, Kedisiplinan, Kerapihan dan Kepribadian.

Setelah MOS selesai, saya dihadapkan dengan sebuah kegiatan yang baru yang sangat menguras tenaga yaitu LDDK. LDDK merupakan Latihan Dasar Dasar Kepemipinan yang langsung dipimpin oleh tentara tentara angkatan darat selama 2 bulan. Disini kami juga banyak diajarkan banyak hal seperti, bagaimana carabaris berbaris dengan benar, kedisiplinan, kerapihan dan kepribadian.

Jadi kenapa saya bilang kegiatan ini menguras tenaga, itu karena dalam kegiatan ini banyak menggunakan fisik secara keseluruhan. Setiap ada satu teman yang melakukan kesalahan, kami semua kena imbasnya, itulah jiwa korsa, tentara berkata seperti itu. Biasanya kami disuruh push up, sit up, lari, atau guling-guling di lapangan dengan cuaca yang sangat panas kala itu. Kegiatan ini membuat kami merasa dongkol, karena kami merasa diperlakukan tidak semena-semena oleh tentara. Tetapi hal itu tidak jadi masalah setelah kegiatan ini berakhir dan malah menjadi kenangan tersendiri buat kami. Semua yang tadinya kami anggap tidak penting menjadi penting, yang tadinya kami anggap tidak berguna menjadi berguna dan kami juga sadar bahwa kegiatan tersebut memang sangat berguna bagi kami.

Kegiatan LDDK pun ditutup dengan kegiatan Long Mach atau jalan jauh, sekitar 25 km dan acara dangdutan... hahahahaa... Kami pun merasa gembira dan senang karena semua tantangan ini berakhir sudah...

Setelah kegiatan LDDK berakhir, proses belajar mengajarpun dimulai. Beberapa minggu setelah proses KBM dimulai, kami diharuskan untuk memilih salah satu ekskul yang adadi sekolah kami, seperti Pecinta Alam, Osis, Pramuka, PMR, Musik, dll. Dan sayapun memilih ekskul pecinta alam GANAPALADRI. Ganapaladri merupakan organisasi pecinta alam yang resmi berdiri pada tanggal 12 Desember 2012. Kegiatannya meliputi: proses belajar di kelas tentang ilmu kepecintaalaman, turut membantu membersihkan lingkungan sekolah, mendak gunung, climbing, dll.

Kegiatan pertama yang saya ikuti dalam organisasi ini adalah mendaki gunung ke G. Sumbing, Wonosobo. Ini merupakan kali pertamanya saya mendaki gunung. Butuh waktu beberapa minggu untuk kami melakukan persiapan mendaki gunung. Akhir bulan Desember 2012 kamipun memulai pendakian itu. Kami berangkat dari Wanareja-Wonosobo dengan menggunakan bus. Perjalanan tidak kami lakukan langsung ke Wonosobo, karena ketidak adaan bus dari Wanareja ke Wonosobo. Akhirnya kami naik bus yang transit di terminal Purwokerto. Pukul 19.00 kami mulai berangkat dari Wanareja-Purwokerto. Kami sampai di Purwokrto pukul 23.00. Kemudian lanjut mencari bus jurusan Wonosobo. Setelah mencari, akhirnya kami menemukan bu jurusan Wonosobo, namun bus berangkat pukul 03 pagi. Pukul 03.00 kamipun berangkat dari Purwokerto-Wonosobo dan sampai di BaseCamp Gunung Sumbing, Wonosobo pukul 05.00. Pukul 08.00 kami mulai melangkahkan kami menuju G. Sumbing. Perjalanan kamipun diiringi dengan hujan rintik-rintik sepanjang jalan yang membuat jalan menjadi licin. Akhirnya, kami sampai di tempat camp pasar setan sore hari, dimana tempat tersebut akan kami gunakan untuk bermalam. Pada malam hari, kami disambut dengan badai yang begitu besar. Sampai-sampai menerbangkan tenda dome yang untung tidak ada orangnya di dalam. Malam itu saya benar-benar takut dan sudah berprasah diri kepada Allah apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dari badai yang begitu besar tersebut. Suara gemuruh karena badaipun begitu keras terdengar menambah rasa takut saya.; Setelah berjam-jam tempat ini dilanda badai, akhirnya badaipun berhenti dengan sendirinya dan saya merasa sedikit lega.. huuhhhh..... (saya menarik nafas, lalu membuangnya)) hahhhh.... dan akhirnya sayapun bisa tidur.

Sang mentari sudah menampakan dirinya dengan sinar yang menembus tenda dome saya dan saya pun terbangun dan langsung keluar dari tenda dome untuk melihat pemandangan diluar sana. dan woww.. sunguh indah pagi itu. Tak lupa saya mengambil gambar untuk dokumentasi.

Perjalanan belum selesai sampai disini, karena tempat kami camp bukan merupakan sebuah puncak gunung sumbing. Puncak bisa kita capai sekitar 2-3 jam dari camp. Tapi berhubung cuaca tidak mendukung, yang kepuncak hanya sebagian orang saja untuk mengibarkan bendera merah putih, ganapaladri dan smk. Akhirnya yang tidak ke puncak, turun dari gunung dan sampai di basecamp g. sumbing sore hari, sedangkan yang menuju punak sampai di basecamp tengah malam.
Keesokan harinya kamipun kembali ke Wanareja.

Perjalanan ini merupakan perjalanan pertama dan terburuk saya selama mendaki gunung. Tetapi setelah kejadian itu, tidak membuat saya berhenti mendaki gunung, malah menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Pada tahun 2013-2014 saya pu kembali menapakan kaki saya di tanah-tanah tinggi yang ada di Indonesia. Seperti, G. Slamet, G. Sindoro, G. Lawu, dll.

Banyak hal yang saya dapat dari semua perjalanan yang pernah saya lakukan. Dan saya sadar betul bahwa alam Indonesia itu sangat indah dan mengagumkan. Jadi sayang jika tidak dmanfaatkan dan tidak dijaga.

Saya bangga sudah terlahir di negeri yang indah ini...
I LOVE INDONESIA.....
Salam Lestari...


Readmore → Me and My Adventure

Selasa, 04 November 2014

Internet Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat

    Sekarang ini kita hidup di era teknologi yang sudah teramat canggih. Kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dibelahan dunia mana saja hanya dengan sentuhan tangan. Dengan adanya teknologi yang canggih ini, kita bisa dengan sangat mudah mengetahui informasi dari belahan bumi mana saja hanya dengan hitungan detik. Dan saya adalah salah satu orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh dari kita. Apakah kalian tau istilah “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”?
          Istilah “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat” memang makin lama makin terasa. Bayangkan saja, kita lagi duduk sebelahan dengan seseorang, tapi orang tersebut malah sibuk ngobrol dengan teman lain yang jauh di gadgetnya. Bagaimana reaksi anda?? 
        Ya, ironis memang… kemajuan teknologi yang semakin pesat mendekatkan kita dengan dunia! Dan bagi sebagian orang menjaukan kita dengan orang – orang dekat yang kita sayang, keluarga contohnya.
 
Readmore → Internet Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat

Selasa, 28 Oktober 2014

Me & Medsos

Posting ini merupakan tugas dari guru mata pelajaran KKPI yaitu Bu Nina, dimana saya harus menceritakan beberapa pengalaman saya mengemai media sosial. 

Saya mengetahui adanya media sosial sejak dari SMP, awal mulanya saya diperintahkan untuk mengerjakan tugas kliping dimana saya harus pergi ke warnet untuk mengerjakannya. Setelah saya selesai mengerjakan  tugas tersebut, saya membuka situs-situs lain diantaranya media sosial. Facebook merupakan media sosial pertama yang saya punyai.
 

Facebook merupakan sebuah media sosial dimana kita dapat terhubung dengan banyak orang didunia. Disana kita dapat menemukan banyak teman baru, dapat berdiskusi dengan teman tersebut, tempat belajar bersama, menjalin hubungan dengan seseorang dll. Seiring berjalan waktu, muncul beberapa media sosial yang menarik perhatian saya yaitu twitter. 


Twitter adalah sebuah jaringan informasi yang terdiri dari pesan 140 karakter yang disebut Tweet. Ini adalah sebuah cara baru yang mudah untuk menemukan berita terbaru atau apa yang sedang terjadi terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang anda gemari. Twitter berisi informasi yang akan Anda anggap berharga. Pesan dari pengguna yang Anda pilih untuk Anda ikuti akan muncul di beranda Anda untuk Anda baca. Rasanya seperti dikirimi sebuah koran yang berita utamanya selalu Anda rasa menarik - Anda dapat menemukan berita pada saat sedang terjadi, belajar lebih banyak tentang topik yang penting bagi Anda, dan mendapatkan informasi langsung dari narasumber secara aktual. 

Setelah saya mengenal tiwtter, kemudian saya bergabung dengan media sosial lain yaitu Instagram for android.



Instagram Android sendiri adalah aplikasi handphone yang berbasis Android, selain itu Instagram juga merupakan aplikasi yang digunakan untuk menjepret foto, mengelola foto, mengedit foto, memberi efek filter pada foto dan membagikan foto tersebut kesemua orang. 

Kemudian media sosial yang terakhir saya ikuti adalah path. 

Path merupakan jejaring sosial yang bersifat personal dengan jumlah teman maksimal 150 orang. Meski hanya dibatasi 150 teman. Anda tetap dapat men-share status dari Path ke beberapa jejaring lain seperti Facebook, Instagram, Foursquare serta Twitter. 
 
Sekian posting saya kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan anda tertarik untuk mencoba beberapa media sosial di atas. Terima Kasih. 

Readmore → Me & Medsos

Rabu, 25 September 2013

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPGD) di Gunung


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kegiatan alam bebas yang sering dilakukan, misalnya mendaki gunung, panjat gunung, menjelajah hutan, arung jeram, jelajah goa dan lain-lain. Kemungkinan timbulnya kecelakaan besar misal, hilang di hutan, jatuh dari tebing, tengelam, dsb. Kemungkinan untuk sembuh atau selamat akan lebih besar jika korban ditangani secepat mungkin, disinilah pentingnya PPGD. Pertolongan pertama yang diberikan pada korban akan sangat membantu paramedis dalam penanganan selanjutnya.Jadi dengan memakai dasar PPGD diharapkan dapat menanggulangi kecelakaan yang terjadi pada orang ataupun diri sendiri sehingga dapat menyelamatkan korban.
Pengertian : PPGD merupakan pemberian pertolongan dan perawatan yang pertama kali diberikan kepada penderita/korban dengan cepat dan tepat. Pertolongan ini adalah langkah awal sebelum diteruskan ke paramedis.

B. Tujuan
Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang diberikan. Tujuan dari PPGD adalah :
1. Mencegah bahaya kematian atau mempertahankan hidup
2. Mencegah cacat
3. Mencegah penurunan kondisi fisik
4. Mencegah infeksi
5. Mengurangi rasa sakit

C. Prinsip-Prinsip Dasar
Langkah-langkah dasar apabila timbul keadaan gawat darurat :
1. Jangan panik, kuasai keadaan, bertindak cekatan dan jangan lambat
2. Lindungi penderita dari keadaan yang membahayakan / memperberat luka
3. Memberikan pertolongan pertama sedini mungkin. Jika lokasi korban atau kecelakaan sangat berbahaya dan sulit untuk melakukan pertolongan, pindahkan korban dengan hati-hati, perhatikan pernafasan dengan denyut jantung
4. Tenangkan penderita. Dalam melakukan perawatan gunakan peralatan korban terlebih dahulu
5. Setelah keadaan darurat teratasi, periksa kemungkinan luka-luka lain/penderita
6. Setelah pertolongan pertama dilakukan dan korban telah tenang dan aman, seluruh luka diketahui, atau ditandu, jangan pindahkan korban secara buru-buru
7. Buat catatan lengkap mengenai penderita, lokasi kecelakaan dan pengobatan atau yang telah dilakukan
Beberapa pertimbangan yang lain bagi si penolong adalah :
1. Memperhatikan tempat dan keadaan disekitar kejadian
2. Memperhatikan keadaan korban
3. Merencanakan pertolongan yang tidak gegabah, cepat, tepat, dan aman.
4. Jika korban dalam kondisi kritis, memikirkan tindakan bila korban meninggal

D. Upaya dan Penguasaan Teknik Dasar
Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu system yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari pre hospital stage, hospital stage, dan rehabilitation stage. Hal ini karena kualitas hidup penderita pasca cedera akan sangat bergantung pada apa yang telah dia dapatkan pada periode Pre Hospital Stage bukan hanya tergantung pada bantuan di fasilitas pelayanan kesehatan saja. Jika di tempat pertama kali kejadian penderita mendapatkan bantuan yang optimal sesuai kebutuhannya maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Bisa diilustrasikan dengan penderita yang terus mengalami perdarahan dan tidak dihentikan selama periode Pre Hospital Stage, maka akan sampai ke rumah sakit dalam kondisi gagal ginjal. Penderita dengan kegagalan pernapasan dan jantung kurang dari 4-6 menit dapat diselamatkan dari kerusakan otak yang ireversibel. Syok karena kehilangan darah dapat dicegah jika sumber perdarahan diatasi, dan kelumpuhan dapat dihindari jika upaya evakuasi & tranportasi cedera spinal dilakukan dengan benar.
Oleh karena itu orang yang menjadi first responder harus menguasai lima kemampuan dasar yaitu :
• Menguasai cara meminta bantuan pertolongan
• Menguasai teknik bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru)
• Menguasai teknik menghentikan perdarahan
• Menguasai teknik memasang balut-bidai
• Menguasai teknik evakuasi dan tranportasi

II. Pemeriksaan Lengkap
Pemeriksaan ini betujuan untuk mengetahui cidera yang diderita korban dan dapat ditangani dengan semestinya agar tidak bertambah parah.
Contohnya, patah tulang tertutup dapat menjadi patah tulang terbuka, apabila korban bergerak. Pemeriksaan meliputi seluruh badan dari kepala sampai jari kaki. Ada sepuluh tahapan yang dimulai dari pemeriksaan bagian kepala.
1. Periksa kulit kepala, mulai bagian dekat leher sampai kebagian atas kepala. Tujuannya untuk memeriksa adanya luka memar atau gores
2. Periksa tengkorak apakah ada bagian yang terdesak kedalam
3. Periksa telinga dan hidung apakah ada luka
4. Periksa tulang leher apakah patah atau ada goresan
5. Periksa bagian data, apakah patah atau luka. Perhatikan dan periksa
6. Periksa perut apakah kejang lunak atau berubah warna
7. Periksa bagian panggul apakah patah
8. Periksa seluruh anggota badan apakah ada yang patah
9. Periksa apakah ada kelumpuhan
10. Periksa bagian pantat, apakah ada yang patah atau luka, berhati-hatilah bila menduga ada kerusakan pada tulang belakang

III. Macam-macam Gangguan dan Penanganannya
Pada kegiatan alam bebas yang sering kita lakukan, biasanya beberapa gangguan sering terjadi dengan sebab dan gejala yang berbeda sehingga diperlukan pertolongan yang berbeda pula.
A. Gangguan Umum
 1. Gangguan Kesadaran
    a. Shock
Merupakan keadaan darurat karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh kurang. Sebab-sebab :
1. Pendarahan
2. Luka bakar yang luas
3. Muntah berak
4. Tak tahan terhadap obat tertentu
Pertolongan:
1. Bila penderita mengeluarkan darah, harus dihentikan terlebih dahulu
2. Letakkan penderita ditempat aman, udara segar
3. Tidurkanlah
4. Longgarkan pakainnya dan selimuti
5. Perhatikan tanda-tanda umum (pernafasan, nadi)
6. Rawat luka-lukanya
7. Beri bau-bauan segar
8. Bawa ke rumah sakit
    b. Pingsan
Adalah gangguan kerja otak sedemikian rupa sehingga penderita tak sadar diri. Tanda-tanda :
1. Muka pucat
2. Diam tak bergerak
3. Badan lemas
Sebab-sebab :
1. Tenggelam
2. Pendarahan otak
3. Keracunan
4. Kena listrik
5. Dll.
Pertolongan yang diberikan sama dengan yang diberikan pada penderita shock
    c. Lena (Colapse/kolaps)
Suatu tanda-tanda kekurangan derajat kesadaran akibat terbakar sinar matahari, kekurangan oksigen (sesak), kedinginan, kurang makanan dan keletihan yang sangat.
Gejala: penglihatan terganggu, pusing dan mual.
Cara penanganan :
a. Tidurkan tanpa bantal jika wajah penderita pucat dan berikan bantal kalau wajah penderita tampak memerah.
b. Kompreslah dengan air dingin, lalu bawalah korban ke tempat yang teduh dan berudara segar.
c. Longgarkan pakaian yang kencang/mengikat.
d. Kalau menggigil, selimuti tubuhnya.
e. Berilah air minum (kalau bisa, biarkan si korban yang memegang sendiri cangkir atau gelasnya).

2. Gangguan Otot
    a. Keseleo
Tanda-tanda :
1. Terasa sakit bila berjalan
2. Bengkak/dipegang sakit
Pertolongan :
 Kompres dengan es
 Bebat luka kuat-kuat dari bagian luka yang sakit sampai keatas, jika keseleo berat, sambil menunggu pertolongan, tinggikan posisi kaki.
    b. Cramps/kram
Tanda-tanda :
1. Otot kaku
2. Nyeri yang sangat amat
Pertolongan :
1. Pijat bagian yang sakit perlahan-lahan
2. Telapak kaki ditekan keatas
3. Diberi balsem
 B. Pendarahan dan Luka
Pendarahan adalah : keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak
Pendarahan dibedakan :
1.Pendarahan kedalam darah tubuh
Disebabkan rusaknya pembuluh darah yang letaknya didalam tubuh.
Tanda-tanda : Tidak nampak nyata dari luar
Gejala-gejala :
 1. Pucat, denyut nadi lemah dan keluar keringat dingin
 2. Darah keluar berbuih adri mulut hingga hidung
Pengobatan :
 1. Rebahkan dan tenangkan
 2. Bawa kerumah sakit
2. Pendarahan Keluar Tubuh
 a. Pendarahan pembuluh nadi atau arteri, ciri-ciri
  1. Darah memancar
  2. Warna merah
 b. Pendarahan keluar tubuh, ciri-ciri :
  1. Darah mengalir
  2. warna merah kehitam-hitaman
 c. Pendarahan pembuluh kapiler,
ciri-ciri : darah keluar sedikit-sedikit, tidak berbahaya
Pertolongan
- Tekan bagian yang berdarah selama 5- 15 menit, beri pembalut tekan pada tempat pendarahan. Bila belum berhasil dapat ditambah pembalut lain tanpa membuka pembalut pertama
- Usahakan agar tempat pendarahan berada diatas jantung
- Bila pendarahan agak berat adan tidak dapat dihentikan dengan cara : diatas dapat dipergunakan torniket. Tempat terbaik torniket/ ikatan : pada kaki,5 jari dibawah lipat paha dan pada tangan, 5 jari dibawah ketiak.
- Bawa kerumah sakit terdekat

LUKA
Luka adalah peristiwa dimana jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, missal karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb. Sebagai akibatnya menimbulkan pendarahan, patah tulang, inpeksi, dan lainnya.
Jenis-jenis luka berdasarkan sebabnya,terdiri dari :
1. Luka iris,
2. Luka gigitan binatang,
3. Luka gores\parut,
4. Luka bakar,
5. Luka tusuk,
6. Luka akibat zat kimia, atau penyakit, dsb.
Jenis-jenis luka berdasarkan tempat luka itu, adalah :
1. Luka dalam (jika luka terjadi di dalam tubuh), terdapat darah yang menetes atau mengalir keluar.
2. Luka luar (pendarahan di dalam tubuh, memar)
Penanganan Luka
Cara-cara umum pertolongan terhadap luka, yaitu :
1. Hentikan terjadinya pendarahan.
2. Siram\usap dengan obat merah (mercurochrome) atau yodium tinctuur (antiseptic lain).
3. Berilah Sulfatilamide powder (jangan terkena air).
4. Tutuplah dengan kain kasa steril\kain yang bersih.
5. Jangan sekali-kali melekatkan kapas tanpa obat\salep.
Keterangan (catatan tambahan) :
1. Obat merah (yodium) dapat digunakan untuk mematikan hama\kuman.
2. Yodium harus disimpan dalam keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal adalah yodium kental atau yang konsentrasinya besar.
LUKA BAKAR
Yang disebut luka bakar, adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang suhunya di atas 60 derajat celcius.
Luka bakar, dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan atau disebut juga stadium :
1. Luka bakar tingkat I ;
Kulit kemerahan, terbakar hanya kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
2. Luka bakar tingkat II ;
Kulit melepuh, bengkak, merah dan perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar 100 derajat celcius.
3. Luka bakar tingkat III;
Kulit hangus, pembakaran sampai ke bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.
Penyebab luka bakar, antara lain :
1. Api (bara yang menyala)
2. Cairan gas (benda yang menyala).
3. Bahan kimia.
4. Sinar matahari.
5. Listrik, dsb.
Cara-cara pertolongan :
1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si korban, dengan kain basah/pasir.
2. Cegahlah gugat dari kemungkinan infeksi.
3. Tutuplah luka dengan kain steril.
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang).
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga.
LUKA GIGITAN
Gejala-gejala luka gigitan, yaitu :
1. Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit membiru.
2. Terasa sakit,panas dan terasa kaku.
3. Penderita gelisah dan berkeringat.
4. Timbul pendarahan.
5. Pada luka gigitan ular, ada bekas berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.
Pertolongan :
1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir.
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat semakin cepat menyebar,

C. Gangguan Lain
1. Luka (Vulnus)
Luka merupakan suatu keadaan terputusnya konuitas jaringan secara tiba-tiba karena suatu kekerasan atau trauma.
PEMBIDAIAN
Tujuan Pembidaian :
 1. Mencegah perger pergerakan/ pergeseran dari ujung tulang yang patah
 2. Memberikan istirahat bagi anggota badan yang cidera
 3. Mengurangi rasa sakit
 4. Mempercepat penyembuhan
Prinsip pembidaian :
 1. Melakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mendapat cidera
 2. Lakukan juga pembidaian pada persangkan patah tulang, jadi tak perlu dipastikan dulu
 3.  Persendian diatas atau dibawah tempat atah tulang harus dibidai agar tidak bergerak
Persyaratan Pembidaian
 1. Bidai harus meliputi dua atau lebih persendian dari tulang yang patah sebelum dipasang. Diukur lebih dulu pada anggota badan yang Sehat
 2. Ikatan tidak oleh terlalu longgar ataun pun terlalu kencang
   1. bidai harus terbuat dari bahan yang keras,kaku dan lurus
   2. bidai harus diberi alas
   3. ikatannya cukup jumlahnya, dimulai dari atas dan bawah perut

2. HIPOTERMIA (SUHU RENDAH)
Biasanya terjadi pada keadaan basah dan berangin, ditandai dengan rasa dingin dan lemah. Diindonesia hal ini terjadi terutama di musiom penghujan. Karena pada kondisi basah dan berangin tubuh kehilangan hampir 90% kemampuan insulin (kemampuan untuk menahan panas tubuh)
Gejala-gejala yang timbul :
Pertolongan:
 1. Jangan penderita tertidur, karena itu dapat membuatnya kehilangan sadaran sehingga tidak apu menghangatkan tubuhnya sendiri
 2. Biarkan tubuhnya menggigil karena menggigil adalah usaha tubuh untuk mempertahannkan suhu tubuh
 3. Berikan minuman hangat dan manis kepada penderita
 4. Gantilah pakaian yang basah dengan kering
 5. Usahakan mencari tempat yang aman dari hembusan angin, misalnya dengan mendirikan tenda
 6. Jangan baringkan penderita ditanah, usahakan agar kantong tidur itu dihangatkan dulu.dengan cara orang sehat masuk terlebih dulu untuk menghangatkan kantong tidur
 7. Masukkan botol penuh air hangat (bukan panas) kedalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantong tidur
 8. Kalau memungkinkan orang yang sehat dapat masuk kekantong tidur untuk tidur bersama penderita
 9. Kalau bisa buatkan api dikedua sisi penderita
 10. Segera setelah penderita sadar berikan makanan yang manis-manis.
Cara Mencegah Hipotermia:
Cara mencegah Hipotermia ini sangat diperlukan dalam kegiatan pendakian gunung. Mendaki gunung memang memerlukan kesiapan fisik, mental, peralatan, pengetahuan dan perbekalan yang menunjang kegiatan tersebut. Dan banyak musibah yang terjadi karena kekurangan hal - hal tersebut di atas. Atau bisa juga karena minimnya pengetahuan tentang survival sehingga Hipotermia bisa melanda.
Yang terpenting dalam kegiatan mendaki gunung atau kegiatan di luar ( outdoor activity ) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hipotermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan apabila mulai merasakan kedinginan.Cara mencegah hipotermia:
 1. Usahakan apabila mendaki gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah oleh keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyester / spandex / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang masih bisa ganti kaos, tetapi di gunung yang sering hujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Mengeringkan menggunakan api unggun, sebaiknya jangan. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tetapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tetapi basah semua.

 2. Membawa bekal yang cukup untuk mendaki gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster ( seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi yang baik. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun - daunan yang kita kenali bisa dimakan apabila mendesak.



 3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau mempunyai baju dan jaket tahan air ( gore-tex based ) juga bisa ( tetapi ini mahal di harga ). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki membawa ekstra jika perlu.

 4. Kalau berjalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. Handphone terkadang kurang efektif karena tidak adanya sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.

 5. Jangan paksakan berjalan terus apabila kelelahan. Berhenti, pasang tenda dan membuat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap berjalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh menjadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.

 6. Membawa selimut darurat ( emergency blanket or space blanket ). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200 gr. Ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.

 7. Penghangat tubuh sementara ( body warmer ). Ini semacam plester tubuh apabila kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju ( ski, ice climbing, mountaineering ) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk.

 3. PATAH TULANG DAN RETAK TULANG
Patah tulang (fractuura) menurut keadaan patahnya, dibagi menjadi :
 1. Patah tulang terbuka;
Apabila patah tulangnya sampai menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
 2. Patah tulang tertutup;
Apabila patah tulangnya tidak sampai menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakan\memar.
 • Retak tulang (Fisura) disebut juga Greenstick.
 • Patah tulang tertutup (simple), dan
 • Patah tulang terbuka (compound).
Pertolongan pertama bagi orang yang mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si korban tidak mengalami kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan umum.
Gejala Patah Tulang
 1. Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan
 2. Bentuk tubuh\anggota yang patah mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
 3. Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan.
 4. Berderak-derik
 5. Demam dan rasa nyeri yang hebat.
Pertolongan pertama yang dapat dikerjakan:
 1. Hentikan pendarahan dengan pembalut\penasat.
 2. Tutuplah luka dengan pembalut steril.
 3. Kerjakanlah pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah ditinggikan
 4. KERACUNAN
Yang dimaksud dengan keracunan adalah tubuh kemasukan zat-zat asing yang beracun.
Keracunan ini dapat melalui :
 1. Makanan
 2. Pernapasan.
 3. Gigitan binatang (ular, laba-laba, kalajengking, dsb).
 4. Sentuhan/kontak langsung.
Keracunan dapat mengakibatkan kematian juga rusaknya anggota/alat-alat tubuh bagian dalam, bila tidak segera ditolong. Keracunan melalui makanan, bisa disebabkan oleh makanan/minuman yang beracun antara lain :
 1. Ketela pohon yang beracun
 2. Beberapa jenis ikan laut dan
 3. Daging beberapa jenis ular
Tanda-tanda (gejala) keracunan adalah :
 1. Pusing kepala
 2. Penglihatan terganggu
 3. Keringat dingin
 4. Tubuh menggigil
 5. Lemas
 6. Gelisah
 7. Mual dan mulut berbuih
Cara-cara pertolongan :
Usahakan agar si korban muntah, sehingga racun keluar.
 1. Bisa dengan tablet norit/bikarbonat natrikus ( 4-6 tablet)
 2. Dengan air santan, susu atau minyak kelapa

IV. PENYAKIT-PENYAKIT MENULAR
Diantara yang harus diwaspadai adalah mengenai beberapa penyakit menular,sebab jika tidak cepat-cepat ditanggulangi, jenis-jenis penyakit ini sebagian besar dapat mengakibatkan epidemic dan wabah.
Contoh penyakit menular:
 1. Malaria, penyebabnya adalah plasmodium (sejenis protozoa bersel satu) penularannya melalui Nyamuk Anoples (betina)
a. a.Malaria Tropicana,
b. b.Malaria Tertiana, dan
c. c.Malaria Quartana.
2. Demam berdarah,penyebabnya adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypty.
3. Thypus (tipes), penularannya melalui makanan dan minuman (pencernaan). Penderita penyakit ini harus banyak beristirahat dan makan/minum.
4. Kolera, penyebabnya adalah bakti Clohera yang pertama kali ditemukan oleh Robert Koch di tahun 1883, bisa mrnjadi wabah yang mematikan. Penularannya melalui makan dan minuman (pencernaan)..
5. Influlenza (Flu), penularannya melalui pernafasan. Penyebabnya adalah virus Infuenza.
7. Lepra/Kusta, penyakit yang mengerikan, yang pada zaman dahulu sering disebut sebagai penyakit kutukan pada manusia kiriman dari Tuhan. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi yang lama, gejala-gejalanya adalah rontoknya bagian-bagian tubuh (ujung-ujung anggota badan, jari tangan dan kaki). Penyebabnya belum bsa diketahui.
8. Cacar, penularannya melalui pernapasan dan sentuhan/kontak badan. Jika terjadi wabah atau epidemic, tingkat kematiannya sangat tinggi.
9. Mata, penyebabnya adalah berbagai macam virus,penularannya melalui kontak badan (sentuhan).
10. Rabies (Gila Anjing), penyebabnya virus rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang mengidap rabies. Cara penularannya melalui gigitan. Hewan pengidap rabies biasanya takut air. Hewan yang mudah terserang rabies adalah anjing, kucing dan kera.
11. Polio, adalah penyakit lumpuh yang biasanya menyerang anak-anak, Penyebabnya ada virus polio. Penularannya melalui pencernaan dan pernapasan.
12. Penyakit kelamin, seperti misalnya Syphilis dan Gonorhoe (GO), Penularannya melalui hubungan langsung atau keturunan (kandungan). Penyakit ini biasa terjangkit dari cara hidup yang tidak sehat.


V. TEKNIK BANTUAN HIDUP DASAR (BLS-Basic Life Support)
Terdapat banyak keadaan yang akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat, tetapi semuanya berakhir pada satu akhir yakni kegagalan oksigenasi sel, terutama otak dan jantung.
Usaha yang dilakukan untu mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadan yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai “Bantuan Hidup” (Life Support). Bila usaha Bantuan Hidup ini tanpa memakai cairan intra-vena, obat ataupun kejutan listrik maka dikenal sebagai Bantuan Hiudp Dasar (Basic Life Support). Apabila BHD dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat dihindari seperti nampak dari tabel dibawah ini :
Keterlambatan kemungkinan berhasil:
1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Catatan : Bila ada tanda kematian pasti seperti kaku mayat atau lebam mayat, sudah sia-sia untuk melakukan BHD.
Yang harus dilakukan pada BHD adalah :
 a. Airway (jalan nafas)
 b. Breathing (pernafasan)
 c. Circulation (jantung dan pembuluh darah)
A. AIRWAY
Menilai jalan nafas dan pernafasan :
- Bila penderita sadar dapat berbicara kalimat panjang : Airway baik, Breathing baik
- Bila penderita tidak sadar bisa menjadi lebih sulit
- Lakukan penilaian Airway-Breathing dengan cara : Lihat-Dengar-Raba
Obstruksi jalan nafas
Merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation.lagipula perbaikan breathing tidak mungkin dilakukan bila tidak ada Airway yang baik.
1. Obstruksi total
Pada obstruksi total mungkin penderita ditemukan masih saar atau dalam keadaan tidak sadar. Pada obstruksi total yang akut, biasanya disebabkan tertelannya benda asing yang lalu menyangkut dan menyumbat di pangkal larink, bila obstruksi total timbul perlahan (insidious) maka akan berawal dari obstruksi parsial menjadi total.
- Bila penderita masih sadar
Penderita akan memegang leher, dalam keadaan sangat gelisah. Kebiruan (sianosis) mungkin ditemukan, dan mungkin ada kesan masih bernafas (walaupun tidak ada udara keluar-masuk/ventilasi). Dalam keadaan ini harus dilakukan perasat Heimlich (abdominal thrust). Kontra-indikasi Heimlich manouvre atau kehamilan tua dan bayi.
2. Obstruksi parsial
Disebabkan beberapa hal, biasanya penderita masih dapat bernafas sehingga timbul beraneka ragam suara, tergantung penyebabnya (semuanya saat menarik nafas, inspirasi)
- Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung dsb), bunti kumur-kumur.
- Lidah yang jatuh kebelakang-mengorok
- Penyempitan di larink atau trakhea-stridor
Pengelolaan Jalan nafas:
a. Penghisapan (suction) – bila ada cairan
b. Menjaga jalan nafas secara manual
Bila penderita tidak sadar maka lidah dapat dihindarkan jatuh kebelakang dengan memakai :
1. Angkat kepala-dagu (Head tilt-chin manouvre), prosedur ini tidak boleh dipakai bila ada kemungkinan patah tulang leher.
2.  Angkat rahang (jaw thrust)
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Fisik penderita.
a. Pernafasan Normal, kecepatan bernafas manusia adalah :
Dewasa : 12-20 kali/menit (20)
Anak-anak : 15-30 kali/menit (30)
Pada orang dewasa abnormal bila pernfasan >30 atau <10>
b. Sesak Nafas (dyspnoe)
Bila penderita sadar, dapat berbicara tetapi tidak dapat berbicara kalimat panjang : Airway baik, Breathing terganggu, penderita terlihat sesak. Sesak nafas dapat terlihat atau mungkin juga tidak. Bila terlihat maka akan ditemukan :
1. Penderita mengeluh sesak
2. Bernafas cepat (tachypnoe)
3. Pemakaian otot pernafasan tambahan
4. Penderita terlihat ada kebiruan
2. Pernafasan Buatan (artificial ventilation)
 Pernafasan buatan yaitu suatu tindakan yang dilakukan pada seseorang dengan maksud untuk menimbulkan pernafasan yang spontan dan teratur agar orang tersebut dapat tertolong jiwanya. Karena orang hanya dapat hidup beberapa menit saja bila pernafasannya berhenti, makanya pernafasan buatan harus dilakukan dengan segera dan menurut tata cara yang benar.

Selain itu, dalam melakukan pernafasan buatan harus mengetahui prinsipnya, yaitu: dimaksudkan untuk mengambil oksigen ( O2 ) untuk oksidasi dan mengeluarkan karbondoksida ( CO2 ) yang tidak berguna bagi tubuh yang dikeluarkan melalui paru-paru. Sedangkan pernafasan itu sendiri terdiri dari inspirasi (menarik nafas) dan ekspirasi (mengeluarkan nafas). Pada saat inspirasi terjadi, maka rongga dada membesar, tekanan udara lebih kecil, dan udara masuk, sedangkan pada ekspirasi, rongga dada mengecil, tekanan udara lebih besar. dan udara keluar.

Lakukanlah pernafasan buatan dg pedoman yaitu: dilakukan dengan segera, lakukan sampai penderita bernafas dengan teratur / oleh dokter telah dinyatakan meninggal, serta lakukanlah dg cara-cara yang benar dan sesuai.

mau tau yang lebih lanjut nggak sobat semua ??? yuk, simak selengkapnya.

Dibawah ini mitha mau menjelaskan metode-metode pernafasan buatan.
• Cara Holger Nielsen: metode ini adalah metode yang terbaik dari metode-metode yang akan mitha tulis dibawah nanti, karena tidak melelahkan dan penolongnya pun dapat bergantian.
Caranya:
1.  baringkan penderita dalam keadaan telungkup dan keningnya diletakkan diatas kedua tangannya yang saling brhimpitan.
2. pukul penderita diantara tulang belikatnya, agar lidahny menjulur dan tidak menghalangi pernafasan.
3. penolong meletakkan tangannya diatas tulang belikat dengan ibu jari yang menghadap ke punggung penderita.
4. penolong membungkuk ke depan dan menahan perlahan-lahan sama rata pada punggung penderita, dan terjadilang ekspirasi aktif. Kemudian hentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula.
5. lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong digerakkan kebelakang menarik lengan atas penderita sampai terasa adanya denyut, maka terjadilang inspirasi aktif.
6. gerakkan inspirasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 kali permenit.


• Cara Mulut ke Mulut: Cara ini dilakukan pada bayi dan anak kecil (orang dewasa, lebih baik jangan).
Caranya:
1. penderita ditelentangkan, kepala ditekan kebelakang, dagu ditarik sebanyak mungkin keatas.
2. penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakkan mulut yg terbuka diatas hidung dan mulut penderita.
3. tiuplah udara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dada penderita membesar, maka terjadilah inspirasi.
4. lepaskan mulut penolong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi.
5. gerakkan - gerakkan ini dapat dilakukan hingga 12 kali permenit.
 Keuntungan menggonakan metode ini adalah dapat dirasakan dan dapat diatur. Namun, ada kerugiannya juga loh sob, bila udara salah masuk ke lambung maka dapat terjadi penularan penyakit pernafasan / paru-paru.


• Cara Eve: cara ini merupakan cara yang paling mudah, karena hanya memerlukan satu penolong, namun dalam cara ini sangat diperlukan bangku yang dapat jungkat-jungkitkan.
 Caranya:
1. penderita dibaringkan telungkup diatas bagku yang dapat dijungkat-jungkitkan.
2. muka penderita menghadap ke samping, pipi rapat dengan bangku.
3. inspirasi dilakukan dg menjungkitkan bangku sehingga kepala lebih tinggi daripada kakinya.
4. gerakkan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan eksppirasi ini diulang 12 kali per menit.

B. CIRCULATION
1. Umum
a. Frekuensi denyut jantung Frenkuensi denyut jantung pada orang dewasa adalah 60-80/menit.
b. Penentuan denyut nadipada orang dewasa dan anak-anak denyut nadi diraba pada a.radialis (lengan bawah, dibelakang ibu jari) atau a.karotis, yakni sisi samping dari jakun.
2. Henti jantung
Gejala henti jantung adalah gejala syok yang sangat berat. Penderita mungkin masih akan berusaha menarik nafas satu atau dua kali. Setelah itu akan berhenti nafas. Pada perabaan nadi tidak ditemukan.
3. Karotis yang berdenyut
Bila ditemukan henti jantung maka harus dilakukan masase jantung luar yang merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP,CPR). RJP hanya menghasilkan 25-30% dari curah jantung (cardiac output) sehingga oksigen tambahan mutlak diperlukan.

C. MENGHENTIKAN PENDARAHAN
Cara :
1. Menekan dengan jari tangan
2. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka
3. Balut tekan
4. Menekan dengan jari tangan
Pembuluh darah yang terdekat dengan permukaan kulit ditekan dengan jari. Dengan menekan pembuluh darah anatara jari dan tulang, maka pembuluh darah akan berhenti. Pada satu sisi manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yang dapat ditekan dengan jari : Arteri temporalis Superficialis, Arteri Subclavia, Arteri Femoralis, Arteri Femoralis, Arteri Fasialis, Arteri Carotis Kommunis, Arteri Brachialis
5. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka
  i. Sapu tangan yang sudah disterilkan dan belum dipakai lipatan bagian dalam dianggap bersih
  ii. Letakkan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan tekanlah
  iii. Perdarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman-kuman dapat dihindarkan
6. Balut tekan
7. Torniket
Pemasangan toniket hanya pada keadaan tertentu, yaitu apabila anggota badan atas (lengan) atau anggota badan bawah (kaki) terputus :
- Tutup ujung tungkai yang putus dengan kain yang bersih
- Bagian yang putus dimasukkan kekantong plastik yang berisi es salanjutnya dibawa bersama-sama korban ke rumah sakit.

Readmore → Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPGD) di Gunung